Sabtu, 22 Oktober 2011

PROSEDUR DIAGNOSTIK PADA SISTEM UROLOGI


BAB I
PENDAHULUAN

PROSEDUR DIAGNOSTIK PADA SISTEM UROLOGI
A.PENGERTIAN
            Adalah sesuatu pemeriksaan penunjang yang di lakukan setelah melakukan pemeriksaan fisik.hal ini sangat penting dalam merawat pasien di Rumah sakit dan tidak dapat di pisahkan dari rangkaian pengobatan dan perawatan.pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan radiologi dan laboraturium.

B.TUJUAN
1.     Tujuan umum
Sebagai data penunjang dalam menentukan diagnosa penyakit terutama pada pasien urologi.
2.     Tujuan khusus
·        Untuk menegakkan diagnosa
·        Untuk memeriksa kemampuan ginjal memekatkan urine.
·        Untuk mengkaji ukuran dan bentuk ginjal.
·        Untuk mengevaluasi adanya massa pada sistem urologi.
·        Untuk mengukur dimensi longitudinal dan transversal ginjal.
·        Untuk mengetahui dan mengevaluasi fungsi ginjal.

C.HAL-HAL YANG PERLU DI PERHATIKAN
            PERAWAT ;
·        Mencuci tangan
·        Persiapan lingkungan
·        Persiapan alat
·        Persiapan pasien.





BAB II
KONSEP PROSEDUR DIAGNOSTIK PADA SISTEM UROLOGI

A.PEMERIKSAAN RADIOLOGI
            Sejumlah tindakan radiologi dapat di pakai untuk mengevaluasi saluran kemih.urogram eksrestorik atau pielogram intravena merupakan pemeriksaan radiologi ginjal yang paling penting dan paling penting dan paling sering di lakukan pertama kali.
Pemeriksaan lainnya adalah : pencitraan Radionuklid (isotopik),CT scan,MRI ( magnetik resonance imaging ),sistouretrografi berkemih,dan angiografi ginjal.

Ø PIOLOGRAFI INTRAVENA ( IVP )
            Prosedur yang lazim pada PIV antara lain ; foto polos abdomen yang kemudian di lanjutkan dengan penyuntikan medium kontraks intravena.sesudah di suntikan, maka setiap menit selama 5 menit pertama di lakukan pengambilan foto untuk memperoleh gambaran korteks ginjal.dengan meneliti hasil foto pada menit ke tiga dan kelima.foto terakhir di ambil pada menit 45 yang memperlihatkan kandung kemih.
Dengan memberikan bahan kontraks yang mengandung medium intravena dan cepat di keluarkan oleh ginjal.maka saluran kemih dapat terlihat di gambar rontgen.
Foto ini8 menyelidiki kelainan-kelainan dalam bentuk saluran kemih,seperti sesuatu proses yang menyempitkan  ruang di dalam ginjal.sebelum itu di buat foto polos yang dapat memperlihatkan ada atau tidak adanya batu.kadang-kadang gambarnya tidak cukup baik untuk dapat menilai keadaan ginjal.dalam hal ini demikian sering dapat di buat foto yang bagus pada IVP dengan menggunakan cairan kontraks dalam dosis tinggi.
PIV standar memiliki banyak kegunaan yaitu dapat memastikan keberadaan dan posisi ginjal serta menilai ukuran dan bentuk gi njal.efek berbagai penyakit terhadap kemampuan ginjal untuk memekatkan dan mengekskresikanzat warna,dapat juga di nilai.

Ø SISTOUROGRAM BERKEMIH
Tindakan ini mencakup pengisian kandung kemih dengan zat kontraks melalui kateter.di ambil foto saluran kemih bagian bawah sebelum,selama dan sesudah dan mengosongkan kandung kemih.kegunaan diagnostiknya terutama untuk mencari kelainan-kelainan pada uretra ( misalnya stenosis )




Ø CT SCAN
Hasil radiogram menampilan serial potongan anatomi tubuh dengan ketebalan sekitar 10 mm,sehingga patologinya dapat di identifikasi massa retroperitonial(seperti penyebaran tumor )yang kemungkinan akan sulit di deteksi dengan angiografi.


Ø ARTERIOGRAM GINJAL
Pembuluh darah ginjal dapat terlihat pada arteriogram.tindakan yang biasa di lakukan adalah memasukan kateter melalui arteri femoralis dan aorta abdominalis sampai setinggi arteri renalis.zat kontraks di suntikan pada tempat ini akan mengalir ke dalam arteri renalis dan cabang-cabangnya.
Tindakan ini dapat di pakai :
·        Untuk dapat melihat stenosis arteri yang dapat menyebabkan beberapa kasus hipertensi.
·        Untuk melihat pembuluh darah pada neoplasma.
·        Untuk melihat suplai darah dari korteks.misalnya yang memberikan tampilan seperti berkas-berkas pada pielonefritis kronik.
·        Untuk menetapkan struktur suplai darah ginjal dari donor sebelum melakukan transplantasi ginjal.

Ø MAGNETIK RESONANCE IMAGING (MRI)
MRI adalah suatu tekhnik pengambilan gambar yang non invasif tetapi dapat memberikan informasi yang sepadan dengan CT scan ginjal.dengan keuntungan bahwa metode ini tidak memerlukan suatu pemaparan terhadap radiasi ion atau tidak memerlukan pemberian medium kontraks.

B.ENDOUROLOGI ( PROSEDUR ENDOSCOPY UROLOGI )
1.PEMERIKSAAN SISTOKOPI
            Merupakan metode untuk melihat langsung uretra dan kandung kemih.alat sistoskop yang di masukan melalui uretra kedalam kandung kemih,memiliki sistim lensa optis yang sudah ada pada alat itu sendiri sehingga akan memberikan gambar kandung yang di perbesar dan terang.

2.BRUSH BIOPSI GINJAL DAN URETRA
            Tekhnik ini menghasilkan informasi yang spesifik apabila hasil pemeriksaan radiologi ureter atau pelvis ginjal yang abnormal tidak dapat menunjang apakah kelainan tersebut merupakan tumor,batu,bekuan darah atau hanya artefak.

 3.ENDOSCOPY RENAL (NEFROSCOPY)
            Endoscopy renal merupakan pemeriksaan dengan cara memasukan fiberskop kedalam pelvis ginjal yang melalui luka insisi (piolotomi) atau secara perkutan untuk melihat bagian di dalam pelvis ginjal,mengeluarkan batu,melakukan biopsi lesi yang kecil dan membantu menegakkan diagnosa hematuria serta tumor renal tertentu.

C.BIOPSI GINJAL
            Biopsi ginjal di lakukan dengan memasukan jarum biopsi melalui kulit kedalam jaringan renal atau dengan melakukan biopsi terbuka melalui luka insisi yang kecil di daerah pinggang.
Pemeriksaan ini berguna untuk evaluasi perjalanan penyakit ginjal dan mendapatkan spesimen bagi pemeriksaan mikroscopy elektro serta imunopluoresen khususnya bagi penyakit glomerulus.

D.URINALISIS DAN PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL.
1.URINALISIS
Urinalisis dapat memberikan informasi penting yang biasanya di lakukan secara rutin pada saat pasien masuk RS dan dalam pemeriksaan skrining pada pra operatif untuk pasien-pasien yang menjalani pembedahan elektif.
Pemeriksaan ini mencakup :
·        Observasi warna dan kejernihan urine
·        Pengkajian bau urine.
·        Pengukuran keasaman (pH urine normal 4,5-8,0 dan rata-rata 6,0)dan (berat jenis urine (normal 1,025 atau lebih )
·        Tes untuk memeriksa keberadaan protein (proteinuria)proteinuria normalnya 150 mg/hari,proteinuria ringan kadar kurang dari 1 gram /hari dan cenderung di kaitkan dengan  penyakit ginjalseperti pyelonefritis kronis dan proteinuria berat mengeluarkan protein 3,5gram/hari dan merupakan definisi laboratoris dari sindrom nefrotik,glukosa(glukosuria),badan keton dalam urine (ketonuria)
·        Pemeriksaan mikroskopisedimen urine sesudah melakukan pemusingan untuk mendeteksi sel darah merah 9hematuria), pus(piuria),bakteri (bakteriuria)

Indikasi Urinalisis diagnostik saat masuk RS :
1.riwayat gejala berikut :disuria,hesitancy,nyeri pinggang.
2.riwayat kelainan yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal : penyakit renal,penyakit kolagen vaskular.
3.hasil-hasil pemeriksaan fisik :panas yang menyebabkan tidak di ketahui ,edema menyeluruh,icterus.

PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL.
      Tes fungsi ginjal di lakukan untuk mengevaluasi berat  penyakit ginjal dan mengikuti perjalanan klinik pasien . periksaan ini juga akan memberikan  informasi tentang efektifitas ginjal dalam melaksanakan fungsi ekskresinya.pemeriksaan ini umumnya di lakukan :
1.     Kemampuan pemekatan ginjal (berat jenis dan osmslalitas urin)
Pemeriksaan ini akan memperlihatkan gangguan dini fungsi ginjal.
2.     Pemeriksaan klirens kreatinin.Berguna untuk mangikuti kemajuan status fungsi ginjal.
3.     Pemeriksaan kadar kreatinin serum.Kadar normal 0,7-1,5/100ml. Pemeriksaan fungsi ginjal yang mencerminkan keseimbangan antara produksi dan filtrasi oleh glomerulus.
4.     Periksaan kadar ureum serum.kadar normal 10-20mg/100ml.
Berfungsi sebagai indeks kapasitas ekskresi urin.

E.ULTRASOUND
            Ultrasound atau pemeriksaan USG menggunakan gelonbang suara yang dipancarkan kedalam tubuh untuk mendeteksi abnormalitas.Organ-organ dalam sisten irinarius akan menghasilkan gambar-gambar ultrasound yuang khas.Abnormalitas seperti akumulasi cairan, massa, malformasi, perubahan ukuran organ  ataupun obstruksi dapat di identifikasi.

F.PEMERIKSAAN MIKROSKOPI DAN BAKTERIOLOGI KEMIH.
1.     PEMERIKSAAN MIKROSKOPI
Periksaan mikroskopi kemih di lakukan pada spesimen kemih.periksaan bakteriologi berguna untuk memilih antibiotika sebagai terapi yang paling efisien.
Contoh-contoh pemeriksaan yang bisa di liat dari status pasien :
A.Reduksi benedit
Merupakan pemeriksaan yang di pakai untuk mengetahui apakah terjadi perubahan metabolik,warna urine,dan DM.

B.sedimen urina
Dalam pemeriksaan ini yang di lihat adalah eritrosit,kristal,proteinuria.
dalam keadaan normal hanya mengandung sedikit leukosit,beberapa sel epitel dan sedikit lendir,pada kerusakan selaput lendir saluran kemih,misalnya batu,sedimen akan mengandung eritrosit.pada radang saluran kemih di temukan banyak leukosit dalam sedimen,sedangkan kuman penyebab penyakitdapat di biak  dari urina. Pada penderita kencing batu dapat di temukan kristal. Jika ada persangkaan tumor ganas pada saluran kemih dapat dilakukan pencarian sel-sel kanker dengan pemeriksaan sitologik.





DAFTAR PUSTAKA
1.     BRUNNER & SUDDARTH “BUKU AJAR KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH EDISI 8”.

2.     SILVIA A. PRICE & LORRAINE M.WILSON “PATOFISIOLOGI KONSEP PENYAKIT KLINIS PROSES-PROSES PENYAKIT EDISI 4

Tidak ada komentar:

Posting Komentar