Kamis, 22 Desember 2011

KANKER



KANKER

  1. Pengertian
Merupakan suatu pertumbuhan sel-sel abnormal pada daerah payudara yang menginvasi jaringan disekitarnya dan menyebar ketempat-tempat yang jauh.
  1. Etiologi
Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara. Sebaliknya, serangkaian factor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan genetic berkaitan dengan kanker payudara. Namun apa yang menyebabkan perubahan genetic masih belum diketahui. Perubahan genetic ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen hormonal dan pengaruh protein baik yang menekan  atau meningkatakan perkembangan kanker payudara. Hormon steroid yang dihasilkan oleh ovarium yang mempunyai peranan penting dalam kanker payudara. Dua hormon ovarium utama esterogen dan progesteron mengalami perubahan dan lingkunagn seluler, yang dapat mempengaruhi factor pertumbuhan bagi kanker payudara.
  1. Faktor-Faktor Resiko
Faktor –Faktor Resiko Mencakup :
1.            Riwayat  pribadi tentang kanker payudara
2.            Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan langsung) dari wanita dengan kanker payudara
3.            Menarche dini. Resiko kanker payudara meningkat pada waktu yang mengalami menstruasi sebelum 12 tahun
4.            Multipara dan usia maternal. Saat kelahiaran anak pertama, wanita yang mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara dibanding dengan wanita yang mempunyai anak pertama mereka sebelum usia 20 tahun
5.            Menopause pada usia lanjut. Setelah usia 50 tahun meningkatkan resiko untuk mengalami kanker payudara. Dalam perbandingan, wanita yang menjalani ooforektomi bilateral sebelum usia 35 tahun mempunyai resiko sepertiganya
6.            Riwayat penyakit payudara jinak. Wanita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara; wanita dengan hiperflasia tipikal mempunyai resiko untuk mengalami penyakit ini
7.            Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun beresiko hampir dua kali lipat
8.            Obesitas. Resiko terendah diantara wanita pasca menopause. Bagaimanapun wanita gemuk yang didiagnosa penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi
9.            Kontraseptif oral. Wanita yang menggunakan kontrasepsi oral beresiko tinggi untuk mengalami kanker payudara
10.        Terapi penggantian hormon. Wanita yang berusia lebih tua yang menggunakan esterogen suplemen dan menggunakannya untuk jangka panjang (lebih dari 10-15 tahun) dapat mengalami peningkatan resiko. Sementara penambahan progesterone terhadap penggantian esterogen meningkatkan insiden kanker endometrium
11.        Masukan alcohol. Sedikit peningkatan resiko ditemukan pada wanita yang mengkonsumsi alcohol, bahkan dengan hanya sekali minum dalam sehari resikonya dua kali lipat diantara wanita yang minum alcohol tiga kali sehari
  1. Manifestasi klinik
Ø  Nyeri
            Dapat terjadi akibat kanker yang meluas menekan saraf dan pembuluh darah disekitarnya. Penekanan pembuluh darah dapat menyebabkan hipoksia jaringan. Penimbunan asam laktat atau kematian sel. Nyeri juga timbul karena sel-sel kanker mengeluarkan enzim-enzim pencernaan secara langsung merusak sel. Nyeri terjadi sebagai bagian dari reaksi imun dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh. Banyak pasien kanker, kecemasan dan ketakutan dapat memperparah rasa nyeri. Nyeri akibat penekanan saraf dan pembuluh darah terutama terjadi pada jaringan-jaringan yang terletak diruangan yang terbatas. Misalnya di tulang atau otak.
Ø  Kakeksia
            Merupakan berkurangnya secara umum lemak dan protein seperti; yang dijumpai pada pasien kanker. Kakeksia tampaknya disebabkan oleh bermacam-macam hal termasuk hilangnya nafsu makan. Penceranaan yang tergangggu dan peningkatan kecepatan metabolisme sel-sel kanker karena mereka terus-menerus masuk kesiklus sel dan berproduksi secara berlebihan. Metabolisme bahan makanan misalnya : glukosa dan asam amino dapat terganggu  terutama apabila kanker mengenai hati.
Ø  Anemia
            Terjadi akibat bermacam-macam sebab dan pada berbagai jenis kanker. Sebagian besar orang yang mengalami kanker metastatik menderita anemia. Anemia terjadi secara dini pada mereka yang menderita kanker sel-sel pembuluh darah. Hal ini berlaku bagi kanker yang secara spesifik mempengaruhi sel darah merah atau sel darah putih (leukemia). Kanker yang menyebabkan pendarahan kronik misalnya kanker kolorektum atau uterus menyebabkan anemia. Kelainan trombosit sering dijumpai yang memperberat kehilangan darah. Sebagian kemoterapi dan terapi radiasi dapat menekan sum-sum tulang dan menyebabakan anemia bahkan pada pasien yang tidak mengalami pendarahan dan kelainan sum-sum tulang.
Ø  Kelelahan
            Sering terjadi akibat nutrisi yang buruk, malnutrisi protein dan gangguan oksigenasi jaringan akibat anemia.

  1. Penatalaksanaan
Ø  Pembedahan
Memberikan kemungkinan terbaik bagi penyembuhan kanker apabila diterapkan pada kanker- kanker yang berbatas tegas. Kanker yang telah bermetastasis dapat diterapi dengan pembedahan untuk menghilangkan rasa nyeri pasien akibat kanker yang menekan saraf  disekitarnya.
Ø  Terapi Radiasi
Merupakan radiasi pergion untuk menghancurkan sel-sel kanker. Radiasi beker ja berdasarkan prinsip bahwa sel yang paling rentang terhadap efek perusak radiasi adalah sel-sel yang berada pada stadium 5 atau M siklus sel. Radiasi biasanya digunakan sebagai tindakan tambahan pada pembedahan, untuk memperkecil ukuran kanker atau untuk tujuan-tujua n paliatif.
Ø  Kemoterapi
Menggunakan obat-obat kemoterapi dari berbagai kelas untuk menghancurkan sel-sel yang beada distadium 5, M dan E awal siklus sel. Kanker tumbuh secara cepat sehingga banyak memiliki sel-sel yang sedang bereplikasi dan membelah dan karenanya paling rentang terhadap kemoterapi. Namun sel-sel rentang juga terhadap efek merusak kemoterapi. Kemoterapi sering digunakan sebagai tambahan pembedahan. Kemoterapi juga digunakan untk tujuan-tujuan paliatif. Terapi ini biasanya menyebabkan penekanan sumsum tulang yang sebaliknya menyebabkan kelelahan, anemia, kecendrungan pendarahan dan peningkatan resiko infeksi.
Ø  Imunoterapi
Merupakan bentuk terapi kanker yang baru diciptakan yang memanfaatkan sifat atau ciri utama dari system imun, spesifitas dan daya ingat. Imunoterapi dapat digunakan untuk mengidentifikasi kanker dan memungkinkan pendeteksian semua tempat metastasis yang tersembunyi. Imunoterapi dapat merangsang system kekebalan penjamu agar berespon secara agresif terhadap kanker atau sel-sel kanker dapat diserang oleh antibody yang dibuat dilaboratorium.






ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian
Ø  Aktivitas/istirahat
Gejala : kerja aktivitas yang melibatkan banyak gerakan tangan atau pengulangan.
             Pola tidur ( contoh , tidur tengkurap)
Ø  Sirkulasi
Gejala :
Kongestif unilateral pada lengan yang terkena (system limfe)
Ø  Integritas ego
Gejala :
       Stressor konstan dalam pekerjaan atau pola dirumah.
       Stress atau takut tentang diagnose, prognosis, harapan yang akan datang.

Ø  Makanan/cairan
Gejala :
            Kehilangan nafsu makan, adanya penurunan berat badan
Ø  Nyeri / Kenyamanan
Gejala :
nyeri pada penyakit yang luas/ metastatik (nyeri lokal jarang terjadi pada keganasan ini). Beberapa pengalaman atau perasaan “lucu” pada jaringan payudara. Payudara berat, nyeri sebelum menstruasi biasanya mengindikasikan penyakit fibrokistik.
Ø  Keamanan
Gejala :
                        Massa nodul aksilla.  edema,  eritema pada kulit sekitar.
Ø  Seksualitas
Gejala :
Adanya benjolan payudara; perubahan pada ukuran dan kesimetrisan payudara.perubahan pada warna kulit payudara atau suhu; rabas putting yang tak biasanya; gatal, rasa terbakar, atau  putting meregang. Riwayat menarke dini (lebih muda dari usia 12 tahun); menopause lambat (setelah 50 tahun); kehamilan pertama lambat (setelah usia 35 tahun).
Masalah keperawatan
  1. kerusakan integritas kulit atau jaringan
  2. nyeri
  3. gangguan harga diri
  4. kerusakan mobilitas fisik
  5. kurang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan

Intervensi Keperawatan
  1. kaji balutan atau luka untuk karakteristik drainase.
  2. tempatkan pada posisi semi fowler pada punggung atau sisi yang sakit dengan lengan tinggi atau dan disokong dengan bantal
  3. kaji keluhan nyeri, perhatikan lokasi, lamanya dan intensitas.
  4. berikan obat nyeri yang tepat pada jadwal teratur sebelum nyeri berat dan sebelum aktivitas dijadwalkan
  5. dorong pasien untuk mengekspresikan perasaan missal marah,bermusuhan, dan berduka
  6. diskusikan tanda/gejala depresi dengan pasien/orang terdekat
  7. tinggikan lengan yang sakit sesuai indikasi
  8. dorong pasien untuk menggunakan lengan untuk kebersihan diri
  9. kaji proses penyakit, prosedur pembedahan, dan harapan ynag akan dating
  10. diskusikan perlunya keseimbanagn kesehatan, nutrisi, makan dan pemasukan cairan yang adekuat

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth, 2001. Keperawatan Medikal Bedah, volume 2. EGC: Jakarta.
Doenges, Moorhouse, Geissler, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. EGC: Jakarta.
Guyton, 2000. PATHOFISIOLOGI, volume 2. EGC: Jakarta














Tidak ada komentar:

Posting Komentar